Senin, 31 Agustus 2015

Ayat Al-Qur’an Yang Menggugah Para Muda Pendaki Gunung & Pemanjat Tebing

GALIA NEWS - Jogja, Buat kita, anak-anak muda yang suka mendaki gunung & memanjat tebing. Kemampuan navigasi adalah alat bantu, badai gunung dan tebing terjal adalah candradimuka. Survival adalah renungan kesadaran hidup dan mati.  Jalan yang panjang dan mendaki adalah simulasi daya tahan tubuh. Puncak gunung adalah rasa syukur. Petualangan adalah pencarian Tuhan. Tafakur alam adalah perenungan pada kebesaran Tuhan akan penciptaan alam semesta. 

Kesejatian itu adalah kehidupan yang bermanfaat buat sesama. Untuk orang-orang kelaparan, fakir miskin, anak-anak yatim. Perbudakan adalah melepaskan dari belenggu keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan. Mereka (saudara-saudara kita), mereka ada dijalanan, dipedalaman, dipinggiran kota, ditengah bencana, dikaki-kaki gunung, dipesisir dan pulau-pulau terpencil.



Anak yatim, fakir miskin, dan orang dalam keterbelakangan adalah titipan Allah pada kita. Itu pesan (firman) Tuhan pada Surat Al Balad (10-16) untuk kita.

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.
Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
TAHUKAH KAMU APAKAH JALAN YANG MENDAKI LAGI SUKAR ITU?
(yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
atau memberi makan pada hari kelaparan,
(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat.
atau kepada orang miskin yang sangat fakir. (Al Balad: 10 -16)

Karenanya, marilah bergerak & mulai pendakian yang sebenarnya. Kesadaran itu, kita mulai sejak kini. Mumpung masih muda. Mumpung pundak kita, masih mampu menahan beban berat dan kaki kita mampu berjalan jauh (MPA. 00.119)