Sabtu, 22 April 2017

Opini : Sampahmu Malaikat Maut Untuk Bumiku

  
Sumber : http://www.antarabengkulu.com/berita/14273/makanan-di-tempat-sampah-tingkatkan-pemanasan-global  

Setiap hari sampah yang ada bukannya semakin habis tapi kian menggunung di berbagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA), bahkan sampai harus membuat TPA baru. Sampah-sampah yang ada bisa menjadi sumber rejeki bagi orang lain, tetapi juga bisa menjadi malapetaka bagi orang lain juga. Kenapa bisa jadi lahan rejeki dan malapetaka? karena beberapa dari saudara kita memungutnya untuk dijual namun dilain pihak hal ini semakin mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia sekitar TPA dan bagi kesehatan bumi kita.

Sampah di katagorikan menjadi dua kategori, seperti yang kita ketahui yaitu sampah anorganik dan organik. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai dan Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai. Kategori ini hanya menunjukan jenis sampahnya saja, namun jika dari ahli yang ada sampah di bedakan bukan hanya dari jenisnya tapi juga dari sumbernya. Tapi secara umum masyarakat cukup mengetahuinya dengan jenisnya karena mudah untuk ditangakap secara pemikiran kita yang praktis.

Kali ini kita akan membahas sampah organik saja biar tidak membuang waktu percuma karena jika kita membahas sampah anorganik sudah banyak aksi ke bagian sampah ini seperti penggunaan plastik ramah lingkungan, bawa tas belanja sendiri dan jangan pake tas kresek, air minum gunakan botol pribadi yang bisa diisi ulang jangan beli air mineral kemasan dan masih banyak lagi. Mungkin karena namanya anorganik jadi bukan hanya sulit terurai oleh alam tapi juga oleh otak manusia, buktinya masih saja banyak kresek berterbangan dipinggir jalan, masih banyak botol berserakan di got- got kita. Ini tandanya kita masih belum bisa mencerna tentang program yang ada. Kembali kesampah organik, lebih sepesifik lagi sampah yang kita bicarakan adalah sampah makanan. Sampah makanan meliputi sampah makanan sisa dan sampah makanan busuk.

Makanan merupakan kebutuhan sehari-hari untuk keperluan aktivitas sebagai sumber tenaga bagi manusia. Namun tidak sedikit dari kita yang tidak segan membuang sampah secara tidak sadar dengan menyisakan makanan sehinggga menjadi sampah di tempat sampah dan akhirnya menambah beban kepada bumi kita.

Sampah makanan yang tidak kita sadari ini turut andil dalam global warming pada bumi kita. Bukannya sampah makanan adalah sampah yang dapat terurai? memang sampah ini mudah terurai. Tapi tahukah sampah sampah makanan yang mudah terurai ini diurai oleh apa? sampah ini diurai oleh para kurcaci kecil yang sering kita sebut dengan istilah mikroba, mikroba ini mengurai sampah dan menghasilkan gas metan dan gas metan ini yang menambah persentase pemanasan global (dari artikel yang pernah saya baca). Jadi mau apupun sampahnya tetap saja bikin bumi kita gerah.

Sampah makanan lebih banyak dijumpai pada tempat yang menjual makanan seperti kafe, restoran, hingga lesehan pinggir jalan. Sampah makan ini bukan hanya dari sampah masakan tapi juga dari sisa makanan pembeli, sisa makanan ini sebenarnya tidak hanya kita jumpai ditempat makan saja bahkan di kantor sampai rumah kita pun masih ada. Seperti yang kita ketahui banyak dari kita yang memesan makanan secara berlebih bahkan kita memesan hanya karena ingin terlihat berpunya. Contohnya saja ketika kita pacaran, kita pesan nasi lauknya ada ayam  pakai sayur cah kangkung minum teh panas 2 porsi setelah selesai nasi sama ayam habis tapi sayur masih separuh atau kita lagi nangkrong disebuah kafe kita pesan makanan selanjutnya hanya nyicip abis tu bilang sudah kenyang, hal – hal seperti ini yang menambah sesak populasi dunia dengan bertambahnya manusia namun lahan yang ada semakin sedikit dengan dibangun pemukiman dan TPA.

Sampah makanan sebenarnya bisa kita minimalisir jika kita sebagai umat manusia yang berbudi luhur dan berakal serta sehat jasmani maupun rohani mau dan ingin melakukan. Pengurangannya yang secara mudah adalah dengan memesan sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan. Contohnya dengan makan sepiring berdua, bukan bermaksud romantis atau mau jadi orang kere tapi realistis, dengan contoh yang sama seperti sebelumnya  kita bisa mengurangi pesanan cah kangkung (orang kere sok romantis) atau dengan contoh lain yang sama seperti diatas jika memang tidak lapar ketika nongkrong  lebih baik pesan cemilan yang bisa buat sama-sama sambil ngobrol biar kita kembali menjadi manusia sosial bukan manusia sosial media.

Sampah – sampah yang ada akan semakin menumpuk hingga menjadi gunung, namun kita bisa membuat tumpukan itu semakin rendah dengan cara sederhana yang bisa kita lakukan setiap hari. Dimulai dari tidak menyisakan makanan hingga membuang sampah pada tempatnya. Akhir kata terimaksih atas kesediaannya untuk meluangkan waktu membaca opini kami dan mohon maaf apabila ada tulisan kami yang tidak berkenan dan menyinggung serta opini ini saya persembahkan untuk memperingati hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 april. Selamat hari bumi bagi kita yang merayakannya.(FTP)