Sumber : http://www.antarabengkulu.com/berita/14273/makanan-di-tempat-sampah-tingkatkan-pemanasan-global
Setiap hari sampah yang ada
bukannya semakin habis tapi kian menggunung di berbagai Tempat Pembuangan Akhir
(TPA), bahkan sampai harus membuat TPA baru. Sampah-sampah yang ada bisa
menjadi sumber rejeki bagi orang lain, tetapi juga bisa menjadi malapetaka bagi
orang lain juga. Kenapa bisa jadi lahan rejeki dan malapetaka? karena beberapa
dari saudara kita memungutnya untuk dijual namun dilain pihak hal ini semakin
mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia sekitar TPA dan bagi kesehatan bumi
kita.
Sampah di katagorikan menjadi
dua kategori, seperti yang kita ketahui yaitu sampah anorganik dan organik. Sampah
organik adalah sampah yang mudah terurai dan Sampah anorganik adalah sampah
yang sulit terurai. Kategori ini hanya menunjukan jenis sampahnya saja, namun
jika dari ahli yang ada sampah di bedakan bukan hanya dari jenisnya tapi juga
dari sumbernya. Tapi secara umum masyarakat cukup mengetahuinya dengan jenisnya
karena mudah untuk ditangakap secara pemikiran kita yang praktis.
Kali ini kita akan membahas
sampah organik saja biar tidak membuang waktu percuma karena jika kita membahas
sampah anorganik sudah banyak aksi ke bagian sampah ini seperti
penggunaan plastik ramah lingkungan, bawa tas belanja sendiri dan jangan pake
tas kresek, air minum gunakan botol pribadi yang bisa diisi ulang jangan beli
air mineral kemasan dan masih banyak lagi. Mungkin karena namanya anorganik jadi
bukan hanya sulit terurai oleh alam tapi juga oleh otak manusia, buktinya masih
saja banyak kresek berterbangan dipinggir jalan, masih banyak botol berserakan
di got- got kita. Ini tandanya kita masih belum bisa mencerna tentang program
yang ada. Kembali kesampah organik, lebih sepesifik lagi sampah yang kita
bicarakan adalah sampah makanan. Sampah makanan meliputi sampah makanan sisa
dan sampah makanan busuk.
Makanan merupakan kebutuhan
sehari-hari untuk keperluan aktivitas sebagai sumber tenaga bagi manusia. Namun
tidak sedikit dari kita yang tidak segan membuang sampah secara tidak sadar
dengan menyisakan makanan sehinggga menjadi sampah di tempat sampah dan
akhirnya menambah beban kepada bumi kita.
Sampah makanan yang tidak
kita sadari ini turut andil dalam global
warming pada bumi kita. Bukannya sampah makanan adalah sampah yang dapat
terurai? memang sampah ini mudah terurai. Tapi tahukah sampah sampah
makanan yang mudah terurai ini diurai oleh apa? sampah ini diurai oleh
para kurcaci kecil yang sering kita sebut dengan istilah mikroba, mikroba ini
mengurai sampah dan menghasilkan gas metan dan gas metan ini yang menambah
persentase pemanasan global (dari artikel yang pernah saya baca). Jadi mau apupun
sampahnya tetap saja bikin bumi kita gerah.
Sampah makanan lebih banyak
dijumpai pada tempat yang menjual makanan seperti kafe, restoran, hingga
lesehan pinggir jalan. Sampah makan ini bukan hanya dari sampah masakan tapi
juga dari sisa makanan pembeli, sisa makanan ini sebenarnya tidak hanya kita
jumpai ditempat makan saja bahkan di kantor sampai rumah kita pun masih ada. Seperti
yang kita ketahui banyak dari kita yang memesan makanan secara berlebih bahkan
kita memesan hanya karena ingin terlihat berpunya. Contohnya saja ketika kita
pacaran, kita pesan nasi lauknya ada ayam
pakai sayur cah kangkung minum teh panas 2 porsi setelah selesai nasi
sama ayam habis tapi sayur masih separuh atau kita lagi nangkrong disebuah kafe
kita pesan makanan selanjutnya hanya nyicip abis tu bilang sudah kenyang, hal –
hal seperti ini yang menambah sesak populasi dunia dengan bertambahnya manusia
namun lahan yang ada semakin sedikit dengan dibangun pemukiman dan TPA.
Sampah makanan sebenarnya
bisa kita minimalisir jika kita sebagai umat manusia yang berbudi luhur dan
berakal serta sehat jasmani maupun rohani mau dan ingin melakukan. Pengurangannya
yang secara mudah adalah dengan memesan sesuai kebutuhan bukan sesuai
keinginan. Contohnya dengan makan sepiring berdua, bukan bermaksud romantis
atau mau jadi orang kere tapi realistis, dengan contoh yang sama seperti sebelumnya
kita bisa mengurangi pesanan cah
kangkung (orang kere sok romantis) atau dengan contoh lain yang sama seperti diatas jika
memang tidak lapar ketika nongkrong lebih baik pesan cemilan yang bisa buat
sama-sama sambil ngobrol biar kita kembali menjadi manusia sosial bukan manusia
sosial media.
Sampah – sampah yang ada
akan semakin menumpuk hingga menjadi gunung, namun kita bisa membuat tumpukan
itu semakin rendah dengan cara sederhana yang bisa kita lakukan setiap hari. Dimulai
dari tidak menyisakan makanan hingga membuang sampah pada tempatnya. Akhir kata
terimaksih atas kesediaannya untuk meluangkan waktu membaca opini kami dan
mohon maaf apabila ada tulisan kami yang tidak berkenan dan menyinggung serta opini
ini saya persembahkan untuk memperingati hari bumi yang jatuh pada tanggal 22
april. Selamat hari bumi bagi kita yang merayakannya.(FTP)