GALIA NEWS - Jogja, Rilis data U.S ADP Nonfarm
Employment Change semalam memberi penguatan keyakinan bagi investor akan
kenaikan suku bunga The Fed. sebagaimana yang disampaikan oleh Janet Yellen
bahwa faktor penentu akan kenaikan suku bunga adalah tingkat inflasi yang
ditargetkan 2% ditahun ini dan tingkat tenaga kerja. ADP Nonfarm Employment
change naik dari 186K menjadi 200K yang menunjukan mulai menggeliatnya roda
ekonomi U.S.
Ketika berbicara pada Simposium Komunitas
Perbankan dihari Rabu, Yellen tidak mengomentari kebijakan yang diambil
ataupun menyinggung perihal perbedaan pendapat antar pimpinan Bank Central U.S
mengenai kenaikan suku bunga jangka pendek, namun Yellen menyampaikan mengenai
betapa pentingnya peran bank - bank kecil bagi ekonomi U.S dan The Fed akan
berusaha membuat kebijakan yang memastikan kebijakan yang diambil tidak
membebani komunitas perbankan.
Sementara di China sebagai negara produsen
emas terbesar dan konsumen no. 2 setelah India, memberi kejutan pada selasa
lalu dengan dikeluarkanya data manufakturnya yang meningkat walaupun banyak
analyst yang memperkirakan data tersebut akan buruk. Chinese Manufacturing PMI
naik dari 49.7 menjadi 49.8 dimana sebagian analyst memprediksi akan turun ke
49.6
Hari ini akan menjadi hari pertama libur
nasional di china.
Kenaikan suku bunga U.S oleh FOMC dinilai
akan semakin menekan harga Emas, dikarenakan emas akan semakin sulit untuk
bersaing dengan asset - asset yang memberi yield tinggi.
Sesi awal Asia emas diperdagangkan ranging
di $1116.53 dan $1111.89, perdagangan emas cenderung flat karena libur china
dan masih menunggunya laporan U.S jobless claim dan U.S manifakturing PMI.
walau demikian kita akan melihat sedikit pergerakan diawal sesi eropa, dimana
emas akan coba memproyeksikan harga pivotnya di $1120.16 sebelum report U.S dirilis. (Chalbar MPA)