Mukti "Banteng" Wibowo Ngotot Saat Mencoba Jalur Boulder di Tebing Kali Pancur, Jawa Tengah |
Galia News - Mungkin anda sering melihat para pemanjat dinding maupun saat pemanjatan di tebing alam mereka menggunakan serbuk berwarna putih di tangannya, setiap mereka bisa mengistirahatkan tangannya saat bergantung mereka menyempatkan waktu untuk memasukan tangannya kesebuah kantong kecil di bagian belakang pinggangnya, serbuk putih itu bukanlah sebuah bedak kosmetik, tebung terigu atau sejenisnya, serbuk putih tersebut adalah bubuk Magnesium. Bubuk Magnesium merupakan garam anorganik yang berbentuk kristal putih dengan rumus kimia MgCO3.
Para pemanjat dinding maupun tebing menggunakan bubuk Magnesium tersebut di tangannya agar tidak licin saat mencengkram point atau celah batuan. Apalagi mengingat cuaca di tanah air yang panas dan berkelembaban tinggi mengakibatkan keringat tak henti - hentinya mengucur disekujur tubuh. Penggunaan bubuk Magnesium bisa sangat membantu membuat telapak tangan tetap kering sehingga cengkraman dan genggaman lebih menggigit, agar forsir tenaga tidak berlebih saat tangan melakukan cengkraman pada point atau batuan.
Peralatan penunjang berhubungan dengan bubuk Magnesium antara lain :
- Chalk Bag, yaitu sebuah kantong kecil sebagai wadah menyimpan bubuk Magnesium, biasanya penempatannya di pinggang bagian belakang dengan cara tali yang ada pada Chalk Bag diikat melingkar pada pinggang.
- Bola berbahan gabus lunak, dengan adanya bola kecil yang ditaruh di dalam Chalk Bag maka bubuk Magnesium akan menempel pada bola dan akan menghemat pemakaian bubuk Magnesiumnya. Serta pemanjat akan lebih mudah saat pengambilan bubuk untuk melumuri tangannya.
Keberhasilan sebuah pemanjatan tentu saja tidak serta merta hanya berhubungan dengan kemampuan fisik dan teknik pemanjat, namun erat kaitannya juga dengan kelengkapan alat pemanjatan yang dibawa serta dukungan dari tim yang solid. (Wd)