Minggu, 04 Oktober 2015

BERITA DUKA CITA: Selamat Jalan, Prof. Dr. Ir. Supranto, SU Mantan Rektor Upn Jogja Sekaligus Anggota Kehormatan Mapala Upn

Prof. Dr. Ir. Supranto, SU / Foto Ist

Galia News - Jogja, Innalilahi Wainnalilahi rojiun, telah wafat Prof. Dr. Ir. Supranto, SU. Beliau merupakan mantan rektor, Anggota Kehormatan Mapala Jogja dan sekaligis dosen prodi teknik kimia, jenazah akan dimakamkan pada hari ini minggu, 4/10/2015 jam 14.00 di Wates.

Keluarga besar MAPALA UPN " Veteran" Yogyakarta Turut berbela sungkawa sedalam - dalamnya dan Semoga amal dan ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT. "Aamiin". (Bgl MPA 06.172)

Berikut adalah profil
Prof. Dr. Ir. Supranto, SU yang ditulisnya sendiri pada tahun 2012 (Diambil dari Buku Alumni 2)

Hidup Adalah Ibadah
Mengenang masa 43 tahun yang lalu saat pertama kali saya menjadi mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta yang dahulu masih bernama PTPN dan Pak Bambang Soeroto adalah Rektornya kala itu. Di dalam buku alumni ini saya ingin berbagi cerita sekilas pengalaman hidup saya sejak semasa masih menjadi mahasiswa, hingga saat ini.

Tahun 1968 merupakan tahun pertama saya menjadi mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta (waktu itu masih PTPN). Ada hal yang paling menarik dan itu masih menjadi memori yang tak terlupakan bagi saya, bahkan mungkin teman–teman saya kala itu. Ketika itu ada latihan kemiliteran yang harus diikuti mahasiswa di tingkat Fakultas. Latihan kemiliteran ini juga sangat berdampak positif karena dapat saling mengenal dengan sesama mahasiswa PTPN “Veteran”. Ketika waktu istirahat kami bersendau gurau dengan pelatih dan saling bercengkerama, salah seorang pelatih sempat berceletuk: “Mudah-mudahan saja kita masih saling berjumpa meskipun Anda nanti sebagai pejabat di PTPN “Veteran” dan saya sebagai Satpamnya”. Pada kemudian hari, perkataan dari salah satu pelatih tadi sungguh terbukti benar adanya. Pada tahun 90-an banyak teman–teman saya kala itu menjadi pejabat di UPN “Veteran” dan betapa terkejutnya saya ketika berjumpa dengan salah satu pelatih yang menjadi Satpam. Kenangan itulah yang saat ini masih terbenam di benak saya.

Saat menjadi mahasiswa saya mengikuti organisasi kemahasiswaan yaitu pada sekitar tahun 1972–1974. Saya lulus menjadi Sarjana tahun 1976. Kemudian mengambil program Pasca Sarjana di UGM di bidang Ilmu–Ilmu Teknik dan lulus pada tahun 1986. Pada tahun 1997, saya mendapatkan tugas belajar S3 di Malaysia tepatnya di Universitas Kebangsaan Malaysia yang dibiayai oleh UPN “Veteran” dan Proyek Promotor UKM. Setelah 3 tahun belajar di negeri seberang lulus dengan gelar Doktor pada tahun 2000, saya kembali ke negeri tercinta Indonesia dan rindu akan suasana kampung halaman tentunya juga suasana kampus tercinta.

Tahun 2001 tepatnya tanggal 15 Mei 2001, saya diangkat menjadi Rektor di kampus saya sendiri UPN “Veteran” Yogyakarta. Hal ini sangat membanggakan bagi saya, dimana pada awal tahun 1968 saya masih mahasiswa baru dan 33 tahun kemudian saya memimpin di Universitas yang sama di tempat saya pernah menjadi mahasiswa. Universitas ini yang telah menjadikan saya “orang”, maka saya harus meng-“orang”-kan Universitas yang telah membesarkan nama saya, dalam artian saya merasa harus dapat mengharumkan nama UPN “Veteran” Yogyakarta. Itu telah menjadi tekad saya. Cita–cita saya kala itu menginginkan agar UPN “Veteran” ini mempunyai Fakultas Kedokteran dan cita-cita itu belum terwujud sampai sekarang.

Menjadi Rektor, sangatlah tidak mudah untuk mencapai posisi itu. Liku–liku perjalanan karir saya dimulai sejak saya menjadi Assisten Mahasiswa (1970–1974), lalu selama dua tahun (1974 – 1976) menjadi Pejabat Kabag TU Fakultas Teknik Kimia. Saya juga pernah menjadi Koordinator Laboratorium Fakultas Teknik Kimia (1976–1978). Menjadi Wakil Sekretaris Fakultas Teknik Kimia selama 3 tahun (1978 – 1981), Pembantu Dekan I selama 11 tahun (1981 – 1992) dan Pembantu Dekan II pada tahun 1992, hingga pada tahun 1993–1997 saya menjabat sebagai Ketua LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta. Pada tahun 2005 saya bersyukur telah dianugerahi gelar akademik tertinggi sebagai seorang Guru Besar pada Fakultas Teknologi Industri.

Sebelumnya pada tahun 1995 saya menerima tanda penghargaan atas pengabdian saya bagi UPN “Veteran”, yaitu penghargaan Karya Bakti 25 tahun (1970–1995) dari Rektor UPN “Veteran” dan pada tahun 1998 saya menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun (1978–1998) dari Presiden Republik Indonesia. Saya sangat bangga dengan UPN “Veteran”. Banyak sekali ilmu, pengalaman, dan hal–hal menarik lainnya yang kini menjadi bagian dari hidup saya yang terkadang sulit untuk saya ceritakan satu per satu.

Hidup adalah ibadah. Salah satu ibadah yang diwajibkan yaitu membantu sesama, membantu orang yang membutuhkan, apalagi satu almamater, kita harus saling membantu. Sebagai seorang alumni yang pernah menjabat juga sebagai Ketua Ikatan Alumni (2001-2005), saya sangat berharap sekali kepada para alumni agar tetap dapat menjaga persatuan dan kesatuan di antara sesama alumni dan juga dengan almamater.

Berilah saran dan masukan untuk perkembangan Universitas almamater tercinta. Sumbangan kepada almamater bukan hanya sumbangan yang berupa material, sumbangan pemikiran juga sangat penting. Bimbinglah adik-adik alumni yang masih muda, sehingga akan dapat sukses seperti kakak-kakaknya. Bantulah alumni yang mengalami berbagai kesulitan. Pendeknya, tetap jaga kebersamaan, kerukunan, dan kekeluargaan UPN “Veteran” Yogyakarta.
(Supranto) - (Editor BGL MPA 06.172)